Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 15:23:43【Resep Pembaca】395 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(298)
Artikel Terkait
- Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
- Mengenal bahaya Cesium
- Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat
- Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS
- BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
- Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan
- BPOM: Keamanan pangan yang baik mampu dukung pertumbuhan ekonomi
- BRIN usulkan pelibatan keluarga untuk keberlanjutan intervensi pangan
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- UNRWA: Harga pangan Gaza melonjak ekstrem usai lahan dirangakan Israel
Resep Populer
Rekomendasi

Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari

131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat

Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan

BRIN usulkan pelibatan keluarga untuk keberlanjutan intervensi pangan

BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030

SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel

Pameran dagang dan jejak diplomasi ekonomi antar

Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan